Bismillah Ar-Rahman Ar-Rahim
Petikan dari Buku "Allah kokohkan ku di atas jalanMU" karya Muhammad Lili Nur Aulia

Menurut Ibnul Qayyim rahimahullah, dlm kitab Al Waabil Ash Shaib, kejujuran yg dtg saat kita mengevaluasi & memeriksa kekurangan dlm diri itu, akan memunculkan sikap trhina di hdpn Allah. "Memeriksa kekurangan jiwa & kekurangan dlm beramal, pasti akn memunculkan rasa rendah, rasa tak berdaya, rasa sgt membutuhkan & sikap taubat di setiap waktu. Seseorang akn selalu memandang diri adalah org yg merugi & tak memiliki apa2. Sedangkan pintu paling dekat seorg hamba kpd Allah adalah ketika ia merasakan al-iflas, yakni rasa sama skali tak berdaya di mana ia tidak memandang dirinya memiliki apapun yg bisa dijadikan sandaran & tempat bergantung."
Ia melanjutkan, "Ubudiyah (perhambaan) berputar pd 2 prinsip utama,
1) hubbun kamil (kecintaan total)
2) dzillun tamm (kehinaan sempurna)
Dari dua hal inilah akn memunculkan sikap menyedari kenikmatan hingga membuahkan cinta & sikap selalu mmperhatikan aib & kekurangan diri.
"Jika seorg hamba telah bisa melandasi hubungannya dgn Allah di atas 2 prinsip ini, maka mush takkan mampu menaklukkannya kcuali sedikit saja. Ia akan cepat dibangkitkan oleh Allah, & tersedar dgn RahmatNya... Sekejap saja ia brpaling, akan terasa kerugian besar yg takkan terbayar kcuali kembali kpd Allah & merasakan rahmat Allah.."
No comments:
Post a Comment