“Adapun kebahagiaan ilmu, maka hal itu tidak dapat kamu rasakan kecuali dengan cara mengerahkan segenap kemampuan, keseriusan dalam belajar, dan niat yang benar"-Ibnu Qayyim.

Tuesday, August 31, 2010

Sumber Sungai Surga

Nabi Muhammad s.a.w. mengisahkan, “Pada malam aku diberangkatkan (isro) ke langit, diperlihatkan kepadaku seluruh surga. Di dalamnya ada empat sungai, sungai air bening, sungai susu yang tak berubah rasanya, sungai arak yang lezat bagi peminumnya dan sungai madu yang murni (sebagaimana firman Allah, “di dalamnya ada sungai air…………..

Aku bertanya pada Jibril, ‘Dari mana hulunya dan ke mana muaranya semua sungai ini ?”

Jibril menjawab, “Semuanya bermuara ke telaga kausar, namun aku tidak tahu dari mana hulunya. Mintalah pada Allah agar memperlihatkan padamu dari mana hulunya !”

Nabi s.a.w. pun berdo’a pada Allah. Datanglah malaikat menyampaikan salam. Ia berkata, “Wahai Muhammad, pejamkanlah matamu”.

Nabi berkata, “Aku pun memejamkan mata”.

Malaikat itu berkata kembali padaku, “Bukalah matamu !”

Aku pun membuka mata. Saat itu aku sudah berada dekat sebuah pohon. Aku melihat sebuah qubah dari mutiara putih. Pintunya dari emas merah (menurut sebagian kisah dari jamrud hijau). Bila seluruh jin dan manusia dikumpulkan dan diam di atas qubah itu, mereka semua seperti burung yang hinggap di atas gunung atau seperti bola diletakkan di lautan. Aku melihat keempat sungai itu mengalir dari bawah qubah.

Saat aku hendak kekmbali, malaikat itu bertanya kepadaku, “Mengapa tidak masuk ke dalam qubah ?”

Aku berkata, “aku akan memasukinya, tapi di pintunya ada gembok. Bagaimana aku membukanya ?”

Malaikat itu menjawab, “Di tanganmu ada kuncinya”.

“Mana kuncinya ?”

“Kuncinya bismillahirrohmanirrohim”

Saat aku mendekat pada germbok aku ucapkan bismillahirrohmanirrohim. Terbukalah gembok itu, sehingga aku masuk ke dalam qubah. Di dalamnya aku lihat sungai itu mengalir keluar dari empat tiang qubah.

Ketika aku hendak keluar, Malaikat itu bertanya, “Apakah sudah engkau lihat, wahai Muhammad ?’

“Ya, sudah aku lihat”

“Lihatlah kembali !”

Saat aku lihat kembali, aku melihat pada empat tiang itu tertulis bismillahirrohmanirrohim. Aku lihat sungai air keluar dari mim lafaz bismi. Sungai susu keluar dari ha lafaz jalalah (Allah). Sungai arak keluar dari mim lafaz rohman. Sungai madu keluar dari mim lafaz rohim. Tahulah aku bahwa sumber keempat sungai ini adalah basmalah.

Allah berfirman, “Wahai Muhamamd, sungguh siapa pun dari umatmu yang mengingat-Ku dengan nama-nama ini dan berkata bismillahirrohmanirrohim dengan hati yang bersih (ikhlas), Aku beri minum ia dari keempat sungai ini”.

Allah memberi pahala yang agung dari sisi-Nya.

SubhanaALLAH, alhamduLILAH, ALLAHuakbar!!!

Monday, August 30, 2010

Wasiat ABu Bakar.


Sahabat Rasul SAW, Abu Bakar Ash-Shiddiq, berkata, ”Kegelapan itu ada lima dan pelitanya pun ada lima. Jika tidak waspada, lima kegelapan itu akan menyesatkan dan memerosokkan kita ke dalam panasnya api neraka. Tetapi, barangsiapa teguh memegang lima pelita itu maka ia akan selamat di dunia dan akhirat.”

Kegelapan pertama adalah cinta dunia (hubb al-dunya). Rasulullah bersabda, ”Cinta dunia adalah biang segala kesalahan.” (HR Baihaqi). Manusia yang berorientasi duniawi, ia akan melegalkan segala cara untuk meraih keinginannya. Untuk memeranginya, Abu Bakar memberikan pelita berupa taqwa. Dengan taqwa, manusia lebih terarah secara positif menuju jalan Allah, yakni jalan kebenaran.

Kedua, berbuat dosa. Kegelapan ini akan tercerahkan oleh taubat nashuha (tobat yang sungguh-sungguh). Rasulullah bersabda, ”Sesungguhnya bila seorang hamba melakukan dosa satu kali, di dalam hatinya timbul satu titik noda. Apabila ia berhenti dari berbuat dosa dan memohon ampun serta bertobat, maka bersihlah hatinya. Jika ia kembali berbuat dosa, bertambah hitamlah titik nodanya itu sampai memenuhi hatinya.” (HR Ahmad). Inilah al-roon (penutup hati) sebagaimana disebutkan dalam QS Al-Muthaffifin (83) ayat 14.

Ketiga, kegelapan kubur akan benderang dengan adanya siraj (lampu penerang) berupa bacaan laa ilaaha illallah, Muhammad Rasulullah. Sabda Nabi SAW, ”Barangsiapa membaca dengan ikhlas kalimat laa ilaaha illallah, ia akan masuk surga.” Para sahabat bertanya, ”Wahai Rasulallah, apa wujud keikhlasannya?” Beliau menjawab, ”Kalimat tersebut dapat mencegah dari segala sesuatu yang diharamkan Allah kepada kalian.”

Keempat, alam akhirat sangatlah gelap. Untuk meneranginya, manusia harus memperbanyak amal shaleh. QS Al-Bayyinah (98) ayat 7-8 menyebutkan, orang yang beramal shaleh adalah sebaik-baik makhluk, dan balasan bagi mereka adalah surga ‘Adn. Mereka kekal di dalamnya.

Kegelapan kelima adalah shirath (jembatan penyeberangan di atas neraka) dan yaqin adalah penerangnya. Yaitu, meyakini dan membenarkan dengan sepenuh hati segala hal yang gaib, termasuk kehidupan setelah mati. Dengan keyakinan itu, kita akan lebih aktif mempersiapkan bekal sebanyak mungkin menuju alam abadi (akhirat).

Demikian lima wasiat Abu Bakar. Semoga kita termasuk pemegang kuat lima pelita itu, sehingga dapat menyibak kegelapan dan mengantarkan kita ke kebahagiaan abadi di surga. Amin.

sumber: http://darisrajih.wordpress.com

Monday, August 23, 2010

Ya Allah..berilah ku kekuatan..


Hari ini tanggal 13 ramadhan…maknanya dah hampir separuh bulan kita diberi kekuatan oleh Allah ta’la untuk menjalani bulan yang mulia ini…Alhamdulillah ala kulli hal. Semuga hidup kita sentiasa diberkatiNya.

Kita selalu dengar pepatah ni, ‘rambut sama hitam tapi hati lain-lain’. Walaupun sekarang ramai je rambut yang tak hitam (selain uban), tapi hati manusia tetap lain. Sukar kita nak cari hati manusia yang sama dan sepesen..kembar mungkin. Tapi tak semua yang dilahirkan mempunyai kembar. Dan hati yang berbeda-beda ni pun sangat sukar untuk dipuaskan. Orang ni suka yang ni tapi orang tu pulak suka yang lain…Fuhhh…betapa penatnya nak puaskan hati semua orang didunia ini.

Setakat tu je pasal ni..main point disini, betapa susahnya nk puaskan hati orang..tapi hati sendiri? Sanggupkah kita korbankan hati dan keinginan kita untuk saudara-saudara kita yang lain? Jawapannya senang je…Quote daripada hadis Rasulullah s.a.w yang berbunyi..." حب لأخيكَ ما تحِبُّ لنفسكَ " yang bermaksud: sayangilah saudara kamu seperti mana kamu sayangi diri kamu sendiri..allauhumma salli wasallim alaik...

Setakat mahu berkongsi, semester ni adalah semester yang paling penat diantara semua semester kt UIA ni. Tahniahlah semester 5 sebab anda telah berjaya membikin saya hampir kurang waras dan tunggang terbalik…tapi yang ajaibnya,penat bukan sebab study ataupun bende2 yang berkaitan dengan study…tapi penat sebab benda lain..Aduh…Ya Allah bantulah hambamu ini..Ya Allah..aku dah tak mampu nak mengharungi pelbagai tugas2 dan komitmen yang segala macam ini. Dan Allah mungkin akan berkata, hati hambanya memang selalu tak pernah puas dan bersyukur kan? Astarfirullah…betul tu..hati manusia memang tak akan pernah puas, terutamanya hati sendiri….:(….

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...